Kutacane, (Analisa). Anggota DPRK Aceh Tenggara periode 2014-2019 hasil Pemilu Legislatif 2014, Kamis (28/8) dilantik dalam rapat paripurna istimewa tentang pengucapan sumpah/janji. Pelantikan ini dipimpin langsung Ketua DPRK setempat, HM Salim Fakhri SE.
Dalam sambutannya, Fakhri menyampaikan, pelantikan dan pengangkatan sumpah ini adalah momen istimewa dan sakral. “Di akhir periode kami memegang amanat rakyat dalam perjuangan untuk menegakkan era reformasi menuju demokrasi yang bermartabat dan lebih humanis serta konstruktif dalam melaksanakan amanat rakyat, selama ini dan ke depan,” kata Fakhri yang juga calon anggota DPR-RI ini.
Diakuinya, selama ini antusiasme masyarakat Bumi Sepakat Segenep cukup besar kepada DPRK selaku lembaga legislasi yang berperan sebagai alat kontrol sosial. Dia berharap, ke depan, anggota DPRK Aceh tenggara periode 2014-2019 ini bisa bekerja lebih baik dibandingkan periode sebelumnya yang prestasinya antara lain bisa mengesahkan banyak qanun (perda) yang berpihak kepada rakyat.
Sementara, Bupati Aceh Tenggara, H Hasanuddin B, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada anggota DPRK periode 2009-2014 atas kontribusi positif yang selama ini telah disumbangkan baik berupa kriktik maupun saran.
“Selama ini (DPRK) telah mengawal kepemimpinan kami. Kendati berat untuk berpisah, akan tetapi hari ini harus kita jalani bersama. Selamat bertugas kepada anggota DPRK yang baru dengan harapan ke depan lembaga ini bisa menjadi mitra kerja eksekutif dalam mengontrol jalannya roda pemerintahan di Aceh Tenggara,” katanya.
Pantauan Analisa di lokasi pelantikan, terlihat animo masyarakat sangat tinggi menyaksikan prosesi pelantikan. Selain ruangan Gedung Olah Raga (GOR) Kutacane sebagai lokasi pelantikan yang terlihat padat, pelataran parkir gedung juga dipadati masyarakat dan undangan. Karangan bunga dari berbagai unsur yang ditujukan kepada anggota DPRK yang tengah menjalani prosesi pelantikan juga mewarnai areal GOR Kutacane.
Ketiga puluh anggota DPRK Aceh Tenggara periode 2014-2019 itu berasal dari Partai Golkar sebanyak 11 orang, Hanura (5) , PDIP (3), Partai Aceh (3), Nasdem (3), Demokrat (3) dan Gerindra (2).
Dari 30 anggota dewan yang terpilih hanya delapan 8 orang wajah lama, yaitu Irwandi Desky, Hj Syamsiar, Gabe Martua Tambunan, Budimansyah, Nurlelawati, Nazarudin dan Raoy Darwan Tarigan, Bukhari dan M Sofyan Desky.
Selebihnya adalah wajah-wajah baru. Dari Partai Golkar adalah Barudin, Takdir Edi Winta, Hj Helena, Hasanusi, Muhammad Yamin Saipi, Arnold Napitupulu, Indira Hayati dan Malik Hamdani; dan dari Hanura ialah Jamudin Selian, Raidin, Muhammad Daud, Bukhari dan Usman Efendi.
Kemudian, wajah baru dari PDIP yakni Timbul Hasudungan Samosir dan Bustami, sementara dari Partai Aceh adalah T Dedi Faisal, Sofyan Efendi dan Budimansyah. Dari Nasdem yaitu M Sopian Desky dan Kamirun Munthe, dari democrat yakni Johanuddin Desky, Supian dan Roya Darwan Tarigan, dari Gerindra ialah Felif Subrianto dan Sahudin. (shd)